Pelita Jaya Basketball mengamankan kemenangan perdana perdana mereka di seri kedua BCL Asia-East 2025. Bermain di PJ Arena GMSB Kuningan, Jakarta, Pelita Jaya menang dengan skor akhir 90-68 menghadapi wakil dari Mongolia, Bishrelt Metal. 

Sempat terus menempel di paruh pertama, Pelita Jaya coba membuka jarak di kuarter ketiga. Lewat gempuran 11 poin dari James Dickey III, Pelita Jaya akhirnya unggul dua digit poin. Dalam 10 menit terakhir, ganti Brandon Jawato yang meledak dengan 16 poin yang menyudahi lebih cepat perlawanan Metal. 

“Kami akui kami tidak cukup siap dengan Metal di paruh pertama,” buka Johannis Winar, Kepala Pelatih Pelita Jaya. “Saat kami tahu mereka hanya membawa satu pemain asing, saya sudah ingatkan tim bahwa mereka akan lebih berbahaya karena semua pemain lokal akan mencoba lebih agresif,” imbuhnya. “Hanya itu yang saya ingatkan kepada tim di jeda antarbabak. Saya minta mereka meningkatkan pertahanan di paruh kedua dan kami berhasil menutup laga dengan kemenangan”.

James Dickey III jadi pemimpin Pelita Jaya dengan dobel-dobel 25 poin, 14 rebound, dan 3 steal. Dickey sangat efektif dengan 10/11 tembakan (91 persen) selama 28 menit bermain. Brandon Jawato yang memulai tiga kuarter pertama dengan 1/10 tembakan, menutup laga dengan 7/19 tembakan. Jawato memasukkan 5/11 tripoin, 4 di antaranya terjadi di kuarter empat. 

Chris McCullough yang mengalami kesulitan di gim pertama di Malaysia berhasil bangkit dengan 17 poin dan 7 rebound. McCullough bermain 26 menit dan memasukkan 5/8 tembakan. K.J. McDaniels terus konsisten dengan dua digit poin. Mantan pemain Philadelphia 76ers dan Houston Rockets ini memasukkan 7/11 tembakan dan mengakhiri gim dengan 15 poin, 5 rebound, dan 7 asis. 

Membawa hanya 10 pemaindan 1 pemain aktif saja, sebaran poin Metal cukup merata. Pemain asing, Devon Scott dobel-dobel dengan 20 poin, 11 rebound, plus 5 asis. Scott bermain 39 menit dan memasukkan 8/16 tembakan. Sukhbat Batzorig membantu dengan 16 poin melalui 4/7 tripoin. Enkhbayasgalan Amarbayasgalan menutup daftar dengan 11 poin dan 4 rebound. 

Pelita Jaya naik ke puncak klasemen sementara Grup A dengan dua kemenangan dari dua laga. Esok, Pelita Jaya akan bermain lagi melawan Taoyuan Pauian Pilots, wakil dari Cina Taipei. (DRMK)

Foto: Ariya Kurniawan

Mantan bintang Manchester United dan Inggris, David Beckham, yang sekarang bekerja dengan Lionel Messi di MLS, berada di tanah Hollywood untuk menonton Inter Miami dalam laga Piala Champions CONCACAF melawan LAFC. Ia memanfaatkan perjalanan ke California dengan menonton pertandingan basket elit, antara Golden State Warriors melawan Los Angeles Lakers. Beckham tampak menikmati duel El Clasico antara Stephen Curry dan LeBron James.

Di luar lapangan, momen viral terjadi saat LeBron James dan David Beckham berinteraksi. Kedua ikon olahraga itu terlihat mengobrol dan tersenyum, yang dengan cepat menjadi topik hangat di media sosial. Para penggemar dengan cepat menunjukkan pentingnya kedua tokoh tersebut dalam membentuk budaya olahraga modern di Los Angeles. Pertemuan ini menambah keseruan acara tersebut, menyoroti hubungan khusus antara LeBron dan Beckham di kota tersebut.

Pada pertandingan tersebut, Curry tampil gemilang dalam pertandingan itu saat Warriors mengklaim kemenangan tandang, dengan skor akhir123-116. Peraih dua kali MVP NBA itu telah mencatat 89 poin dalam dua pertandingan terakhirnya, dengan LeBron dan Michael Jordan sebagai satu-satunya pemain lain yang mencatatkan angka tersebut di atas usia 37 tahun.

Setelah kemenangan itu, Curry berbincang hangat di pinggir lapangan dengan legenda sepak bola David Beckham, yang menonton pertandingan di Chase Center bersama putranya, Romeo Beckham. NBA mengunggah foto Curry dan Beckham yang di Instagram, yang mendapat reaksi dari para penggemar di seluruh dunia.

Curry melengkapi momen tersebut dengan menandatangani dan memberikan jersei yang dikenakannya kepada Beckham setelah pertandingan. Romeo, yang juga hadir, mengambil foto kedua legenda tersebut saat mereka berbincang singkat dan tersenyum setelah bel akhir berbunyi.

Setelah menyaksikan pertandingan NBA, David Beckham sekarang akan kembali ke Florida saat Messi dan kawan-kawan bersiap untuk pertandingan MLS dengan Toronto FC pada hari Minggu, dan pertandingan leg kedua perempat final benua mereka dengan LAFC.

Sementara itu, karena posisi playoff masih berlaku, Warriors selanjutnya akan menghadapi Denver Nuggets pada malam kedua pertandingan berturut-turut. Setiap pertandingan penting sekarang karena Golden State terus berusaha mengamankan posisi unggulan teratas di Wilayah Barat. (tor)

Foto: Instagram Golden State Warriors

Milwaukee Bucks sedang tertatih-tatih menuju babak playoff tanpa Damian Lillard. Namun mereka masih memiliki Giannis Antetokounmpo sebagai senjata utama. Namun konsentrasi Bucks sekarang sedang diganggu oleh pemberitaan mengenai Brooklyn Nets, yang menjadikan Giannis sebagai target utama mereka untuk musim depan. Nets sedang menyiapkan semua opsi penawaran untuk mendapatkan Giannis. Dengan 15 pilihan putaran pertama di masa depan, mereka bertujuan untuk membangun inti baru di sekeliling “The Greek Freak”.

Brian Lewis dari New York Post melaporkan bahwa Nets tengah mengawasi situasi Giannis Antetokounmpo dengan Bucks. “Beberapa personel liga yang telah berbicara dengan The Post mengatakan Giannis Antetokounmpo telah dan tetap menjadi ‘Plan A’ bagi Nets. Jika Giannis diperdagangkan ke tempat lain musim panas ini, itu mungkin membuat jalan General Manager Nets, Sean Marks, menjadi lebih mudah mudah, dan bakal berkembang melalui Giannis dan pemain-pemain muda dalam yang akan diambil dari draft.”

Giannis kembali menampilkan musim yang gemilang. Peraih dua kali NBA MVP ini mencetak rata-rata 30,2 poin, 11,9 rebound, 5,9 asis, dan 1,2 blok dalam 33,9 menit per pertandingan di NBA musim 2024-2025 bersama Bucks. Saat ini ia menjadi favorit ketiga untuk penghargaan MVP, di belakang Nikola Jokic dan Shai Gilgeous-Alexander, yang sering bergantian di posisi teratas. Pemain berusia 30 tahun ini tampil luar biasa, bahkan selama perjuangan awal Bucks musim ini. 

Jika Giannis memutuskan untuk tetap di Milwaukee setelah draft 26 Juni, tim Nets dan GM Sean Marks akan menghadapi dilema. Mereka harus memilih antara memperdagangkan pemain veteran yang berharga, yang bisa menjadi bagian dari tawaran untuk Antetokounmpo, untuk menciptakan lebih banyak ruang batas gaji untuk pembangunan kembali yang potensial, atau dengan sabar menunggu musim berikutnya. 

Pilihan terakhir membawa risiko mengorbankan undian draft 2026, karena mengumpulkan lebih banyak kemenangan akan mengurangi peluang mereka untuk mengamankan pilihan utama. Terlepas dari itu, Nets tampaknya benar-benar memeriksa situasi Giannis secara berkala, dengan tujuan untuk membangun inti yang sama sekali baru di sekelilingnya, terutama karena kereta playoff telah meninggalkan stasiun Nets untuk  musim ini.

Namun setidaknya untuk saat ini, diyakini bahwa Bucks tidak akan menukar Giannis kecuali jika ia memintanya, kata sumber liga kepada NBC Sports. Bucks tidak punya motivasi untuk melakukan pertukaran. Giannis adalah salah satu dari tiga pemain terbaik dunia yang mendorong kemenangan di lapangan dan mendorong model bisnis Bucks di luar lapangan. Para penggemar membayar tiket untuk melihatnya, sponsor membayar untuk dikaitkan dengan Bucks karena dirinya. Sementara Giannis belum meminta pertukaran.

Giannis Antetokounmpo menandatangani perpanjangan kontrak tiga tahun dengan Bucks setahun yang lalu yang bahkan tidak berlaku hingga musim depan. Ia terikat kontrak dengan tim tersebut hingga musim panas 2027 (ia memiliki opsi pemain untuk musim setelah itu). Milwaukee tidak dapat memperdagangkan Antetokounmpo dan beralih ke pembangunan kembali karena Bucks tidak mengendalikan pilihan mereka sendiri hingga 2031 (dan bahkan jika sebuah tim mengirimi mereka lima pilihan putaran pertama dalam sebuah perdagangan, seberapa bagus pilihan tersebut saat Antetokounmpo mengangkat tim tersebut ke babak playoff dan kemungkinan besar menjadi pesaing).

Tetapi, jika Giannis ingin pertukaran, maka hampir semua tim di liga akan menghubungi dan mencoba pertukaran potensial. Karena dia adalah MVP dua kali di masa jayanya, dan pemain seperti ini jarang tersedia dalam bursa transfer pemain. Sementara jika Giannis meminta pertukaran, maka ia ingin ditukar ke tempat yang membuat timnya menjadi penantang gelar yang sah. Brooklyn Nets harus bekerja keras untuk mencapainya. (tor)

Foto:  John Jones – USA TODAY Sports

Golden State Warriors mengamankan kemenangan penting 123-116 berkat penampilan gemilang Stephen Curry, pada Kamis malam (3/4) waktu Amerika Serikat. Laga Warriors kontra Lakers ini dianggap sebagai salah satu gambaran playoff tahun ini. Namun bintang Lakers Luka Doncic tampak kesulitan untuk memberi dampak positif bagi timnya.

Setelah pertandingan, Doncic mengungkapkan kekecewaannya terhadap permainannya sendiri. Doncic mengalami malam yang sulit dengan tembakannya, terutama dari luar garis busur, di mana ia gagal memasukkan 0 dari 3 tembakan tiga angka, dimana itu merupakan area permainan yang menjadi keahliannya. Doncic secara blak-blakan menilai dirinya sendiri, dengan menyatakan, “Penampilan saya itu tidak dapat diterima”, kepada Jovan Buha dari The Athletic. 

Meskipun mengalami kesulitan, ia tetap mencetak 19 poin, 8 rebound, dan 7 asis. Namun, malam yang buruk baginya terlihat jelas, karena Lakers tampaknya kekurangan percikan ofensif yang krusial meskipun ada upaya keras dari LeBron James dan Austin Reaves.

LeBron dan Reaves tampil memukau untuk memikul beban ofensif Lakers. LeBron memberikan penampilan yang luar biasa, menyelesaikan pertandingan dengan 33 poin, 5 rebound, 9 asis, 1 steal, dan 1 blok. Sementara itu, Reaves menyumbang 31 poin, 6 rebound, dan 3 asis. Namun, upaya mereka tidak cukup untuk mengatasi penampilan dominan Curry dengan 37 poin, yang akhirnya memastikan kemenangan untuk Warriors.

Setelah kekalahan tersebut, kepala pelatih Lakers JJ Redick mengakui bahwa timnya masih berupaya mengembangkan pola pikir untuk babak playoff. 

“Kami masih membangunnya. Kami belum sampai di sana,” kata Redick, menekankan bahwa Lakers masih harus bekerja keras sebelum benar-benar siap untuk babak playoff.

Ketika ditanya tentang performa Doncic, Redick menjawab dengan sederhana, “Itu bukan malam terbaiknya.”

Menjelang babak playoff, Lakers akan membutuhkan Doncic dalam performa terbaiknya jika mereka berharap dapat melaju jauh di babak pascamusim NBA. (tor)

Foto: Fadeaway World

Sudah sering terdengar keluhan pemain NBA yang tampil di kompetisi internasional FIBA, bahwa mereka butuh waktu untuk beradaptasi dengan aturan permainan. Selaras dengan hal tersebut, tak sedikit pemain dan pelatih yang menyarankan FIBA mengadopsi aturan NBA. Tapi kepala pelatih Cleveland Cavaliers justru berpendapat sebaliknya. Kenny Atkinson malah menyarankan NBA yang harus menyesuaikan diri dengan aturan permainan FIBA. 

Sumber keresahannya sudah pasti sama, yaitu pemain NBA yang berpartisipasi dalam kompetisi internasional FIBA harus belajar dulu tentang aturan permainan yang berbeda. Salah satu contohnya, menurut Atkinson, FIBA tidak memakai defensive three-second rules.

“Saat bola berada di atas ring, Anda seharusnya diizinkan untuk menyentuhnya. Saya pikir itu hal yang paling penting… Dan saya ingin aturan bertahan tiga detik (di NBA) dihapuskan, seperti halnya di FIBA,” katanya, dalam wawancara dengan Cosmote TV. 

Kenny Atkinson menganjurkan penyelarasan peraturan FIBA ​​dan NBA untuk meningkatkan bola basket global dan menyarankan partisipasi wajib pemain NBA dalam jendela FIBA, dengan menekankan manfaat perkembangan dan peningkatan kualitas permainan dari pengalaman internasional.Atkinson menekankan perlunya keseragaman antara aturan FIBA ​​dan NBA untuk meningkatkan pengalaman bola basket secara luas. 

“Yang kami butuhkan adalah aturan yang sama di FIBA ​​dan NBA. Saya pikir itu akan membuat produknya lebih baik. Akan lebih baik bagi para penggemar yang tidak perlu berpikir apakah mereka menonton pertandingan FIBA ​​atau NBA,” jelasnya. “Jika aturannya sama, kita akan memiliki permainan yang lebih baik di tingkat global. Pemain NBA yang datang dari luar negeri seharusnya memiliki pemahaman yang lebih baik tentang aturan FIBA, terutama mereka yang telah berpartisipasi dalam program tim nasional.”

Pemain Amerika butuh lebih banyak waktu untuk beradaptasi. Para penggemar melihat perbedaan yang signifikan antara aturan saat menonton pertandingan internasional dan pertandingan NBA. Pemahaman terhadap permainan akan lebih baik di seluruh dunia, sehingga kualitas permainan akan lebih baik.

Atkinson juga menyoroti umpan balik positif dari Olimpiade Paris lalu.

“Kita melihatnya di Olimpiade, kan? Dalam pertandingan Prancis melawan Amerika Serikat, saya menerima banyak pesan yang mengatakan ini adalah pertandingan basket terbaik yang pernah saya lihat. Menonton pertandingan Brasil, Jepang, di mana kita hampir kalah… Ini pertandingan selama 40 menit, setiap penguasaan bola diperhitungkan,” ungkap Atkinson.

Atkinson menganjurkan partisipasi wajib pemain NBA dalam jendela internasional FIBA, dengan mengutip manfaat perkembangan. Seperti yang terjadi di sepak bola. Karena peraturannya sama, sehingga pemain akan lebih mudah tampil di kompetisi mana pun. 

“Saya ingin agar (pemain) diwajibkan bermain di Windows karena pemain menjadi lebih baik melalui basket FIBA. Saya rasa kita telah melihatnya pada pemain Amerika, kita telah melihatnya pada pemain Prancis, semua pemain hebat Spanyol, Gasols (Pau dan Marc). Basket FIBA ​​membuat Anda lebih baik. Saya akan sangat mendorong hal itu, dan juga akan sangat bagus untuk membuka lebih banyak jendela dan menjadikannya wajib,” katanya. 

“Saya pikir itulah yang terjadi dalam sepak bola, bukan? Semuanya berhenti; Anda harus pergi ke tim nasional, dan jika Anda tidak pergi, itu adalah sesuatu yang tidak dianggap baik. Sekali lagi, yang ada dalam pikiran saya adalah pengembangan pemain. Bagaimana Anda menjadi lebih baik? Melalui pengalaman internasional, pengalaman FIBA ​​melengkapi Anda.” (tor)

Foto: Chronicle Telegram

Meski tidak sebuas saat dia meraih gelar MVP NBA, bintang Milwaukee Bucks masih mampu melakukan hal-hal yang belum pernah terjadi di NBA. Salah satunya yang dia cetak pada hari Kamis (3/4) waktu Amerika Serikat. Giannis menjadi pemain pertama dalam sejarah NBA yang mencetak 35 poin, 20 asis, dan 15 rebound dalam satu pertandingan.

Giannis membantu Bucks meraih kemenangan 126-113 melawan Philadelphia 76ers yang kekurangan pemain. 76ers yang tidak memiliki satu pun pemain inti dengan kekuatan penuh, sama sekali tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk meredam pemain asal Yunani tersebut. Bucks menghapus keunggulan 17 poin 76ers. Giannis mencetak atau membantu 32 dari 46 field-goals mereka.

Antetokounmpo menjadi satu-satunya pemain dalam sejarah liga yang menghasilkan statistik 35 poin atau lebih, 20 asis atau lebih, dan 15 rebound atau lebih. Ia juga melakukan dua steal. Ia memasukkan 12 dari 19 tembakan (63 persen) dari lapangan dan 10 dari 11 tembakan (90,9 persen) dari garis tembakan gratis. Giannis sudah tiga kali mencapai 90 persen saat mencoba melakukan sedikitnya 10 tembakan gratis.

Bucks memenangkan pertandingan kedua berturut-turut setelah mengalahkan 76ers. Kepala pelatih Doc Rivers jatuh sakit di babak pertama dan menyelesaikan pertandingan dengan menonton dari kantornya. Asisten pelatih Darvin Ham melatih sebagai penggantinya.

“Anda harus mengalahkan mereka,” kata Ham tentang pertandingan melawan Philadelphia 76ers. “Mereka (Philadelphia 76ers) tidak akan menyerah. Saya pikir di awal permainan kami hanya beberapa langkah lambat, tetapi setelah kuarter pertama kami bangkit dan lebih memperhatikan sisi pertahanan bola.”

Sementara itu, Antetokounmpo biasanya bersikap sopan dan fokus memenangkan pertandingan pertama dalam perjalanan tandang.

“Rasanya senang,” akhirnya ia mengakui penampilannya. “Saya merasa ingin membicarakannya dengan anak-anak atau cucu-cucu saya saat saya pensiun nanti. Ketika Anda menjadi pengendali bola utama, Anda harus terus membuat keputusan yang baik untuk tim. Saya merasa bahwa sebagian besar waktu saya mencoba membuat keputusan terbaik, baik untuk diri saya sendiri maupun untuk rekan setim saya.

Antetokounmpo juga menjadi pemain ketiga dalam sejarah NBA yang mencatat 30 poin lebih, 20 asis atau lebih, dan 15 rebound lebih dalam satu pertandingan bersama dengan Oscar Robertson dan Nikola Jokic.

Sudah lima musim sejak Antetokounmpo memenangkan penghargaan MVP NBA terakhirnya, tetapi ia masih melakukan hal-hal terbaik sepanjang masa setiap malam, dengan statistik yang sesuai. Ia memimpin NBA dalam hal field-goals dan free-throw yang dilakukan per pertandingan, dengan angka yang bisa dibilang lebih baik daripada kedua musim MVP-nya. (tor)

Foto: Time Colonist

Sudah genap dua bulan sejak Luka Doncic ditukar ke Los Angeles Lakers oleh Dallas Mavericks. Kepindahan ini masih menjadi salah satu yang paling mengejutkan dalam sejarah NBA. Namun sampai sekarang masih hangat untuk diperbincangkan, terutama tentang siapa yang mengambil keputusan tersebut. Karena ada yang bilang bahwa kepergian Doncic dari Dallas, bukan tanggung jawab Nico Harrison sebagai manajer umum tim. Tapi ada orang-orang di atasnya, yang punya pengaruh lebih besar. 

Sulit untuk menentukan apa yang sebenarnya salah antara keduanya. Mike Greenberg dari ESPN merasa bahwa Nico dan Mavs terlalu fokus pada kelemahan Doncic. Keputusan Harrison menimbulkan kegaduhan di kalangan penggemar Dallas Mavericks , dengan banyak yang menyerukan agar dia dipecat. PJ Washington menyerukan agar para penggemar berhenti meneriakkan ‘Pecat Nico’ selama pertandingan.

Memang jika dilihat dari kondisi tim, Nico Harrison harus membuat keputusan besar atas target perdagangan, meski risikonya menjadi terlalu besar bagi Dallas Mavericks. Tetapi pengamat NBA Matt Barnes dalam acara “All The Smoke” mengatakan bahwa keputusan Luka Doncic meninggalkan Mavericks bukanlah keputusan Nico Harrison, melainkan keputusan keluarga Adelson (pemilik Mavericks). 

Barnes menjelaskan bahwa keluarga Adelson telah gagal dalam usaha bisnis mereka di Dallas, dan membutuhkan alasan untuk memindahkan tim ke Las Vegas. Adakah cara yang lebih baik untuk melakukannya, yaitu menjauhkan tim dari penggemar. 

“Luka Doncic adalah talenta yang luar biasa. Dan saya sangat yakin bahwa keputusan ini berada di atas kepala Nico. Saya pikir Nico adalah kambing hitam, tetapi saya juga yakin bahwa itu adalah kesalahan pemilik. Dumont dan orang-orang ini,” katanya. “Mendengar rumor, atau mungkin cara Luka pindah dan tidak ingin mengeluarkan uang sebanyak itu, terutama setelah semua kekacauan kasino di Dallas gagal. Kemudian, mereka ingin mencoba memindahkan tim ke Vegas, dan itu juga gagal.”

Barnes menambahkan bahwa ia merasa frustrasi dengan komentar buruk Patrick Dumont tentang Luka Doncic setelah perdagangan tersebut. Mengingat apa yang dilakukan Doncic untuk timnya, Dumont berbicara tidak senonoh tentang sang bintang.

“Dan yang benar-benar mengganggu saya adalah Dumont terus melakukan tur kecilnya, berbicara tetapi terus menjelek-jelekkan Luka, seolah-olah Luka pernah melakukan sesuatu pada pantatnya yang lemah.”

Komentar Matt Barnes ini ada benarnya. Karena keluarga Adelson tahu, Luka Doncic memenuhi syarat untuk perpanjangan hukuman supermax dan mungkin tidak ingin membayarnya. Namun, Barnes juga bisa saja salah tentang kemungkinan Mavericks akan meninggalkan Dallas dan pergi ke Las Vegas. Pasalnya, CEO Mavericks Rick Welts sudah berkomitmen pada Dallas dan membangun arena baru untuk para penggemar mereka.

Welts sangat menyadari hubungan yang rusak antara organisasi Mavericks dan para penggemar. Dan, membangun arena baru memang tidak akan memperbaiki luka yang telah ditimbulkan karena kepergian Doncic. Karena para penggemar Dallas menginginkan yang lebih baik dari tim mereka. Selama masa-masa sulit, mereka telah menunjukkan dukungan yang tak kenal lelah. Saat ini, mereka merasa Mavericks tidak menghargai kepercayaan itu dengan baik. (tor)

Foto: D Magazine

Pertarungan Stephen Curry dan LeBron James bisa disebut sebagai sebuah cerita utama NBA dalam satu dekade terakhir. Termasuk hari ini, Kamis (3/4) waktu setempat, saat Golden State Warriors akhirnya menang atas Los Angeles Lakers 123-116. Ya, “akhirnya” karena ini jadi kemenangan perdana Warriors atas Lakers di musin ini. Tiga pertemuan sebelumnya, Lakers selalu menang. 

Curry dan LeBron di usia yang tak lagi muda masih menjadi tumpuan masing-masing tim. Curry membukukan 37 poin dan 6 asis dari 10/21 tembakan. Curry hari ini hanya memasukkan 4 dari 11 tripoin. LeBron dari sisi seberang mencetak 33 poin, 5 rebound, 9 asis dari 10/15 tembakan (5/8 tripoin). 

Keduanya mendapatkan bantuan besar dari bintang muda mereka. Brandin Podziemski tajam dengan 28 poin, 8 rebound, 6 asis. Podziemski memasukkan 22 poin di paruh pertama. Ia menutup laga dengan 8/10 tripoin setelah di paruh pertama hanya meleset sekali (6/7). Podziemski jadi pemain pertama di Warriors selain Curry dan Klay Thompson yang mampu membukukan setidaknya 25 poin, 5 rebound, 5 asis, dengan 8 tripoin masuk. 

Austin Reaves muncul untuk sisi Lakers dengan 31 poin plus 6 rebound dari 9/16 tripoin dan 10/20 tembakan secara keseluruhan. Reaves mencetak 30+ poin dalam 3 dari 4 laga terakhirnya. Reaves sendiri sedang menjalani musim terbaiknya dengan membukukan sekitar 21,0 poin per gim. 

Jimmy Butler dan Luka Doncic sebagai bintang kedua untuk masing-masing tim tampil cukuk senyap. Butler hanya 11 poin, 4 rebound, dan 3 steal. Namun menariknya, 7 dari keseluruhan poin Butler tercipta di kuarter akhir saja. Doncic benar-benar kesulitan meski mencetak 19 poin, 8 rebound, 7 asis, dan hanya 1 turnover. Akan tetapi, Doncic tak mampu memasukkan satupun tripoin dari 6 percobaan. 

Kunci kemenangan Warriors adalah munculnya 18 poin dari bangku cadangan oleh Jonathan Kuminga. Bermain 25 menit, Kuminga menambahkan 9 rebound dan 4 asis dari 7/12 tembakan. Moses Moody pun solid melalui sumbangsih 13 poin dari 3/6 tripoin. Lakers hanya punya Rui Hachimura yang sudah maksimal dengan 24 poin plus 6 rebound dari 9/15 tembakan. 

Warriors menang di empat laga terakhir mereka dan terus menjaga jarak untuk posisi 5 klasemen sementara Wilayah Barat dengan (45-31). Lakers turun ke peringkat 4 dengan rekor (46-30). Jika Playoff NBA dimulai hari ini, keduanya akan bertemu di ronde pertama. 

Sebelum ke Playoff, kedua tim akan kembali bermain esok hari. Lakers masih bertahan di Crypto.com Arena untuk menjamu New Orleans Pelicans. Warriors pulang ke San Francisco untuk menjamu Denver Nuggets. (DRMK)

Foto: Getty Images 

Perkembangan rencana ekspansi NBA ke benua Eropa semakin menarik. Terbaru muncul kabar bahwa ke-13 pemegang saham EuroLeague akan bertemu pada hari Senin pekan depan (7/4) waktu setempat, di Barcelona. Mereka akan membahas masa depan liga dan potensi ekspansi NBA ke Eropa. Dengan adanya pertemuan tersebut EuroLeague tampaknya sedang menggali informasi mengenai komitmen klub dan kemungkinan alternatif bergabung dengan NBA Eropa.

Ke-13 klub pemegang saham EuroLeague antara lain, Anadolu Efes (Turki), Baskonia (Spanyol), FC Barcelona (Spanyol, Fenerbahce (Turki), Maccabi Tel Aviv (Israel), Olympiacos Piraeus (Yunani), Olimpia Milan (Italia), Panathinaikos Athena (Yunani), Real Madrid (Spanyol), ASVEL Villeurbanne (Prancis), FC Bayern Munich (Jerman), Zalgiris Kaunas (Lituania), dan CSKA Moskow (Rusia). Dikutip dari laporan BasketNews, bahwa Pemegang saham EuroLeague menginginkan transparansi tentang klub mana yang berkomitmen penuh terhadap liga dan mana yang mungkin terbuka terhadap peluang ikut NBA Eropa. 

Saat ambisi NBA di Eropa mulai terbentuk, EuroLeague harus menentukan cara memposisikan dirinya dalam lanskap bola basket yang berubah dengan cepat. Meski pun NBA belum secara terbuka mengungkapkan tim tertentu yang terlibat dalam rencana ekspansi Eropa. Tetapi salah satu sumber menunjukkan bahwa Real Madrid dipandang sebagai target utama.

Klub raksasa Spanyol itu diyakini memiliki preferensi terkuat untuk bergabung dengan proyek yang didukung NBA, dan sejumlah sumber menyatakan bahwa jika Real Madrid mengambil langkah tersebut, FC Barcelona dapat mengikutinya.

Baca juga: Tiga Klub Raksasa Eropa Sedang Didekati NBA

Selain kedua klub ini, sejumlah tim EuroLeague lain dari pasar-pasar utama juga menjadi incaran NBA. Namun, sejauh mana minat mereka masih belum pasti. Tony Parker, pemilik saham mayoritas ASVEL Villeurbanne, secara terbuka menyatakan niatnya untuk membahas kemungkinan partisipasi di NBA Eropa. Namun, masih belum jelas apakah NBA Eropa memandang mereka sebagai target serius bagi kelompok waralaba eksklusifnya. 

Dengan perkembangan yang cepat, maka pemimpin EuroLeague bertujuan untuk membangun sikap yang bersatu di antara para pemegang sahamnya dan menentukan bagaimana kompetisi harus berkembang mengingat kehadiran NBA yang semakin dekat.

Minggu lalu, NBA, bermitra dengan FIBA, secara resmi mengumumkan niatnya untuk terus menjajaki kemungkinan meluncurkan liga NBA Eropa. Kompetisi yang diusulkan dapat menampilkan hingga 16 tim, yang banyak di antaranya merupakan waralaba baru yang didukung oleh merek sepak bola besar Eropa. Namun, beberapa klub EuroLeague juga diyakini menjadi target potensial untuk musim perdana liga tersebut.

CEO EuroLeague Paulius Motiejunas telah menegaskan kembali secara terbuka bahwa liga tetap bersatu. Keyakinan tersebut diperkuat oleh percakapan dengan klub, pemain, dan pelatih, yang sebagian besar menekankan komitmen mereka untuk membangun dan memperkuat produk EuroLeague daripada mengeksplorasi alternatif yang dipimpin NBA. (tor)

Foto: Reddi

Dua pertandingan terbaik pada hari Selasa (1/4) waktu Amerika Serikat adalah antara Golden State Warriors dan Memphis Grizzlies serta Minnesota Timberwolves melawan Denver Nuggets. Kedua laga tersebut sesuai dengan harapan penggemar karena bisa melihat pemain bintang mereka bersinar, dan mencatatkan sejarah di NBA. 

Bagi Nuggets, mereka menjadi bagian dari ketegangan perpanjangan waktu ganda (double-overtime) melawan Minnesota Timberwolves. Meski akhirnya mereka kalah dengan cara yang memilukan, setelah Russell Westbrook dinyatakan melakukan pelanggaran dengan sisa waktu 0,1 detik. Hal itu memungkinkan Nickeil Alexander-Walker untuk mencetak dua tembakan gratis penentu kemenangan saat Minnesota menang, 140-139. 

Meski kalah, bintang center Nuggets Nikola Jokic tampil mengesankan dengan mencetak poin tertinggi sepanjang kariernya, 61 poin, disertai 10 rebound dan 10 asis.

Di sisi lain, bintang Golden State Warriors Stephen Curry tampil impresif. Warriors mampu mengalahkan Memphis Grizzlies dalam pertandingan krusial untuk memperebutkan posisi unggulan di klasemen Wilayah Barat. Curry memimpin Golden State dengan mencatat 52 poin termasuk 12 tembakan tripoin, disertai 10 rebound, 8 asis, dan 5 steal. 

Dengan kedua calon anggota Hall of Fame tersebut tampil bersama dengan penampilan yang luar biasa, mereka memastikan bahwa tanggal 1 April 2025 akan tercatat dalam buku rekor karena mereka bersama-sama membuat sejarah NBA.

Berkat penampilan mereka, maka untuk pertama kalinya dalam sejarah NBA di mana ada lebih dari satu mantan pemenang MVP liga mencetak 50 poin atau lebih, di hari yang sama.

Tentu saja, ini merupakan penampilan luar biasa bagi kedua pemain karena mereka berdua terus menjadi dua pemain basket terbaik di dunia dan kemungkinan ini bukan terakhir kalinya mereka berdua membuat sejarah NBA. (tor)

Foto: David Zalubowski – AP